Allahu Kariim

Subuh ini…
Kusebut Allahu Kariim..., Allahu Kariim..., Allahu Kariim..
Sebutan itu seperti Memancar Keluar dari Dalam.
Memancar dari Dalam yang terdalam tubuhku.


Memancar dari Dalam yang terdalam dadaku.
Memancar dari Dalam yang terdalam darahku.
Memancar dari Dalam yang terdalam jantungku.
Memancar dari Dalam yang terdalam atom-atom tubuhku.

Kusebut Allahu Kariim..., Allahu Kariim..., Allahu Kariim...
Sebutan itu seperti mengalir dan begerak bersama Nafasku.
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak bersama Penglihatanku
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak bersama Pendengaranku.
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak bersama Perasaanku.

Kusebut Allahu Kariim..., Allahu Kariim..., Allahu Kariim...
Sebutan itu seperti mengalir dan begerak bersama Angin.
Sebutan itu seperti mengalir dan begerak bersama iring-iringan awan.
Sebutan itu seperti mengalir dan begerak bersama lambaian dedaunan.
Sebutan itu seperti mengalir dan begerak bersama kedipan cahaya bintang.

Kusebut Allahu Kariim..., Allahu Kariim..., Allahu Kariim...
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak diujung Nafas.
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak diujung Angin.
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak diujung Cahaya.
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak diujung Suara.

Kusebut Allahu Kariim..., Allahu Kariim..., Allahu Kariim...
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak diujung Getaran.
Diujung getaran halus dan lembut.

Kusebut Allahu Kariim..., Allahu Kariim..., Allahu Kariim...
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak menuju Ujung yang Terujung.
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak menuju Rumah Nafas.
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak menuju Rumah Angin.
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak menuju Rumah Suara.
Sebutan itu seperti mengalir dan bergerak menuju Rumah Cahaya.

Aku tercekam…
Aku terdiam…

Lalu Allah ku berkenan meletakkan kedalam dadaku:
Sebutir bibit kerinduan untuk berbuat Kemuliaan.
Kemuliaan untuk istriku.
Kemuliaan untuk anakku.
Kemuliaan untuk perusahaan tempatku bekerja.
Kemuliaan untuk ibu dan bapakku.
Kemuliaan untuk para sahabatku.
Kemuliaan untuk guru-guruku.
Kemuliaan untuk Rasulullah.

Lalu Allah ku merekahkan bibit itu menjadi kesukacitaan.
Dan pagi ini akupun melangkah dalam anugerah citra kesukacitaan dari-Nya.

Alhamdulillah…

0 Response to "Allahu Kariim"

Posting Komentar