Dulu aku YANG INGIN shalat, makanya aku shalatnya ingin buru-buru.
Karena sa’at shalat itu ada segudang INGATAN lain yang sedang liar  menuntunku.
Sekarang aku MENUNGGU DIPERSILAHKAN shalat oleh Allahku,
…lalu LAA SYARIKALAHU…, Allahku pun mencopot INGATANKU kepada yang lain selain-Nya.
Makanya aku sekarang bisa shalat lama sekali dalam tuma’ninah (diam).
Hayya ‘alashshalah…, SILAHKAN shalat wahai hamba-Ku, dan Allahku pun  lalu MENUNTUNKU dalam shalat itu.
Warka’uu…, Wasjuduu…, SILAHKAN rukuk dan sujud wahai hamba-Ku, dan  Allahku pun menundukkan tubuhku.
Wa’buduu…, SILAHKAN menyembah-Ku wahai hamba-Ku, dan Allahku pun  menyungkurkanku.
Waqtarib…, SILAHKAN mendekat… wahai Hamba-Ku, dan Allahku pun  merengkuhku.
Hayya ‘alal falah…, SILAHKAN berbahagia wahai hamba-Ku, lalu Allahku  pun membuatku menggigil dalam rembesan kesukacitaan.
Tapi…
Saat aku ALFA untuk BERAMAL SHALEH pagi hari ini, maka shalatkupun  langsung hambar.
Seakan Allahku menolakku, “Kau bawa amal shaleh apa  hari ini untuk berani datang menghadap kepada-Ku?”.
Lalu akupun bergegas  keluar rumah untuk bisa menjadikan tanganku bermanfaat bagi orang lain.
Ternyata memang…
“…Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh (menjadi PRODUKTIF) dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya”. (Al Kahfi 110)
Shalat, puasa, Zakat, Haji adalah alat terbaik untuk melatih kita  agar TIDAK menyekutukan ALLAH.
Sedangkan Amal Shaleh adalah berbagai CARA dan AKTIFITAS untuk menjadikan DIRI  KITA BERMANFAAT bagi orang lain.
Bagaimana agar Tangan kita, Lidah kita, menjadi  produktif untuk kebaikan orang lain.
JAdi untuk bisa berjumpa Allah. Jangan Syirik, dan jadilah bermanfaat  bagi orang lain.
Kalau tidak berbekal DUA-DUANYA, maka kita tidak akan  pernah jumpa dengan Allah DIDUNIA INI.
Shalat (Ibadah) hanya membawa kita ke GARIS START.
Sedang Amal Shaleh adalah perlombaan demi perlombaan kebajikan untuk menjadikan keberadaan kita bermanfaat bagi orang lain. Dan itu tidak terbatas.
Duhai…
Ya Allah…, ternyata Engkau bersembunyi dalam Al-Quran-Mu…
Ya Allah…, andaikan dalam memakrifatkan diriku kepada-Mu kali ini  terdapat kekurangan dan kesalahan, maafkanlah aku ya Allah…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 


 
0 Response to "Dia Yang Bersembunyi…"
Posting Komentar